Rabu, 02 April 2014

resensi novel

Misteri Cinta



 
Nana Sastrawan, tinggal di Tanggerang. Lahir 27 Juli di Kuningan, Jawa Barat. Menulis sejak Sekolah Menengah Pertama. Beberapa karyanya berupa puisi dan cerpen telah banyak di muat di koran lokal. Nana Sastrawan juga sering terlihat hadir di berbagai kegiatan komunitas seni dan sastra Jabodetabek.
            Tidak hanya pandai mengarang dan menggoreskan ide-idenya ke dalam cerita, penulis novel ini juga pernah mengajar di SMK Bina Mulia. SMK Islamik Village, New Concept English Educstion Centre, dan sekarang menjadi guru bahasa di SMK Kebangsaan, SDN Jembatan Besi 4, Jakarta Barat. Meskipun Nana Sastrawan sibuk dalam kegiatan mengajarnya, dia tetap produktif  menghasilkan karya sastranya, baik berupa cerpen, puisi. Nana Sastrawan menjadi salah satu peserta MASTERA (Majelis Sasta Asia Tenggara) dari Indonesia pertama penulis dari Brunei, Malaysia dan Singapura.
            Misteri cinta. Mengapa harus di pertemukan jika cinta tak bisa di ungkapkan? Bukakankah cinta seharusnya memberikan kebahagiaan? Cinta yang terpendam akan sangat menyiksa, membuat luka. Tak ada yang dapat menyembuhkan luka ini selain cinta itu terucapkan dan di terima dengan tulus. Ini adalah kisah percintaan dua orang yang sebenarnya saling mencintai, namun mereka terlalu takut untuk mengungkapkannya. Padahal, cinta adalah sebuah kerajaan hati yang memiliki singgasana paling indah yaitu kasih dan sayang.
            Di dalam buku ini menceritakan sebuah kisah remaja yang sama-sama memendam rasa cintanya. Hingga pada akhirnya mereka harus melewati berbagai macam peristiwa-peristiwa yang sangat menggoyahkan hati. Namun mereka tetap berpenggangan kepada prinsip mereka, bahwa cinta harus di miliki. Ceritanya yang simple dan luwes bisa menarik perhatian para remaja. Penggambaran tokohnya pun sangat senada dengan gaya-gaya kehidupan di masa kini, modis, manja, dan kaya. Jangan heran jika mendapatkan sebuah masa bahagia, lalu tiba-tiba mengharu biru, inilah trik cerita di novel ini. Misterius, namun tak semisterius kisah misteri karena cerita yang di angkat ke dalam novel ini bukan mistis tetapi cerita percintaan remaja yang penuh warna-warni dilema pilihan yang sangat rumit. Dan pada akhirnya kembali ke dalam pilihan yang tadinya tak diharapkan.
            Alin adalah seorang remaja berusia 18 tahun yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas yang belum sekalipun pernah memiliki pacar. Selama ini dia di temani oleh sahabatnya Nesya, dan mereka selalu menghabiskan waktu bersama-sama. Berbeda dengan Alin, Nesya sudah terlebih dahulu memiliki kekasih namanya Radit. Nesya sering menyebut Radit adalah belahan jiwanya. Hingga pada akhirnya Alin pun merasakan sebuah keirian yang sangat mendalam terhadap sahabatnya. Alin iri karena selama ini dia tidak memiliki teman laki-laki yang bersedia menemaninya disaat senang maupun sedih. Layaknya Radit yang selalu menemani dan menjaga Nesya setiap saat.
            Pada akhirnya Alin pun memiliki ketertarikan dan rasa cinta kepada seorang lelaki misterius yang bernama Riko. Alin sangat mengagumi dan merasa ingin tahu tentang Riko. Alin merasakan bahwa perasaannya kepada lelaki yang suka menyendiri dan melukis itu adalah perasaan jatuh cinta. Alin pun bersikeras mencari-cari informasi tentang Riko. Sampai pada saatnya Andri memberikan sebuah informasi yang sangat menjerumuskan hati Alin ke dalam palung kekecewaan.
Dalam perjalanan Alin meraih cintanya, dia mendapatkan tamparan dalam hatinya bahwa dia kini telah dihadapkan kepada sebuah kenyataan bahwa ibunya hendak menikah dengan om Heru. Lelaki yang ia baru mengenalnya ketika dia sakit, dan itu semakin membuat Alin merasakan hancur. Bagaimana tidak di hatinya kini ada perasaan cinta yang sangat misterius dan sungguh semu untuk di gapai. Disaat ia merindukan ayahnya yang teramat dia sayangi, mengapa ibunya hendak menggantikan kedudukan ayahnya dengan menempatkan om Heru sebagai suaminya? Di dalam mendapati jawaban, Alin juga harus menerima kenyataan kalau Andri juga mencintainya. Tak habis fikir Riko yang dia harapkan untuk mengungkapkan rasa cintanya, ternyata malah berubah menjadi Andri.
            Semuanya jelas pada akhirnya ketika Alin dan Nesya berhasil mendapatkan jawaban akan kemisteriusan Riko selama ini. Kaget dan sedih memang, mereka tak mengira bahwa Riko adalah seorang anak yatim-piatu yang selama ini tinggal di panti asuhan Ceria. Ternyata semua keangkuhan dan kemisteriusan Riko bersumber dari sebuah gambaran lukisan ibunya yang tak kunjung usai. Apakah Alin akan tetap berjuang mendapatkan cinta Riko? Ataukah dia akan menyerah begitu saja dan merelakan ibunya menikah lagi dengan om Heru, seorang pria yang mapan dan baru dikenalnya? Akhirnya jawaban semuanya berada didalam Setiap Embusan Nafas, bab penutup sekaligus kunci dari semua jawaban di novel ini.
Buku ini bergenre Romace Story yang cocok dibaca oleh kaum remaja. Bahasa dalam cerita ini juga ringan untuk dipahami. Membaca cerita ini seolah banyak sekali tanda tanya yang menggantung di fikiran. Dan cerita ini mampu memberikan kesan ingin tahu kepada pembacanya. Nana sastrawan mampu membawakan sebuah nuansa yang sangat berbeda di dalam setiap partnya. Dan pembaca nantinya akan seoalah-olah menjadi pemeran yang tiba-tiba bisa menagis dan marah. Rasanya pembaca adalah sutradara sekaligus aktor dalam cerita di novel ini. Dan terpenting pesan dan kesan yang hendak di sampaikan penulis kepada pembaca sangat bisa tersampaikan. Biarpun kisah dan cerita yang di angkat kedalam novel ini telah banyak di jumpai, tetapi novel ini mampu memberikan warna dan kesan yang berbeda kepada pembacanya. (  Awit Giyanti Destria, 13210141056, Bahasa dan Sastra Indonesia B, FBS UNY 2013/2014 )